web 2.0

Kamis, 02 Juni 2011


PENDAHULUAN

Kaum muslimin sekarang sangat membutuhkan orang yang dapat mengembalikan kepercayaan diri mereka, kebanggaan mereka atas masa silam dan harapan kepada masa depan. Dan lebih membutuhkan lagi terhadap orang yang dapat mengembalikan keimanan mereka kepada agama ini”aga yang mereka pikul namanya tetapi tidak mengenal akan hakikatnya”agama yang mereka anut lebih karena keturunan daripada pengertian (pemahaman).(Sayyid Quthb).[1]

Islam sebagaimana yang di katakan R.Strothmann,di samping merupakan sistem agama telah pula merupakan sistem politik,dan Nabi Muhammad SAW disamping Rosul telah pula menjadi seorang ahli Negara. Selama menyebarkan islam di mekkh nabi Muhammad hanya berdakwah kepada teman-teman dan rekan dekat beliau.sekitar 613M,beliau mulai berdakwah di atas publik.seiring bertambahnya pengikut-pengikut baru,pihak penguasa mekah mulai menganggapnya sebagai gangguan yang berbahaya.karena kekuasaan polotik yang ada di mekkah belum dapat di jatuhkan pada waktu itu.

Pada 622M, karena khawatir dengan keselamatannya, beliau mengungsi ke Madinah(Sebuah kota yang berjarak 200mil di utaramekah) dimadinah sebaliknya, nabi Muhammad disamping menjadi kepala pemerintahan. Beliaulah yang mendirikan kekuasaan politik yang di patuhi di kota ini sebelumnya di madinah belum ada kekuasaan politik.

Ketika nabi Muhammad wafat tahun 632 M daerah kekuasaan madinah bukan hanya terbatas pada kota itu saja,tetapi boleh dikatakan meliputi seluruh semensnjung Arab,Negara islam di waktu itu, seperti di gambarkan oleh W.M Watt,telah merupakan suku suku bangsa arab,yang yang mengikat tali persekutuan dengan nabi Muhammad dalam berbagai bentuk,dengan masyarakat madinah dan mungkin juga mayarakat mekah sebagai intinya.[2]

 

Jadi tidak mengherankan kalau maysrakat madinah pada waktu eafatnya nabi Muhammad sibuk memikirkan pengganti beliau untuk mengepalai Negara yang baru lahir itu, sehingga penguburan nabi merupakan soal kedua bagi mereka.timbulah seorang khilafah, soal pegganti nabi Muhammad sebagai kepala Negara.sebagai nabi atau rosul tentunya nabi tak dapat di gantikan.

Walaupun Rasululloh tidak mengangkat seorang khalifah sebagaimana yang di katakan dalam haditsnya yang di jelaskan oleh Imah As-Suyuthi :[3]

Bazzar dalam Musnad-Nya mengatakan,”Abdullah bin Wadhah Al Kufi menceritakan kepada kami, Yahya bin Al Yamani menceritakan kepada kami,Israil menceritakan kepada kami,dari Abu Yaqzahan dari Abu Wa’il,dari Khudzifah,ia berkata, ‘Para Sahabat bertanya, ‘Ya Rasululloh Saw., tidaklah engkau  mengangkat seorang khalifah bagi kami?’ ‘Kalau sekiranya Aku mengangkat seorang kalifah bagi kalian, lalu kalian mengkhianati khalifah itu maka Alloh akan menurunkan azab pada kalian,’’’



Begitu pula perkataan Umar bin khotob dan Ali bin Abi Tholib yang menjelaskan bahwa Rosul tidak mengangkat khalifah.[4] Nabi bersabda ”pemerintahan dalam bentuk khilafah (sesudahku) akan berlangsung selama 30 tahun,setelah itu akan menjasi kerajaan.[5] Jalil al-Din al-Suyuthi mengutif pendapat ulama yang menjelaskan hadis tersebut dengan berkata “Tiga puluh tahun setelah nabi Muhammad wafat adalah khilafah yang empat dan beberapa hari kepemimpinan Hasan”.[6]

Rasululloh Saw. Bersabda, “ Sesungguhnya,Agama kalian diawali dengan sistem kenabian dan kasih sayang, kemudian disusul dengan sistem kekhalifahan dan disusul dengan sistem kerajaan dan kediktatoran.”.[7]

      Abu Bakar ,seorang sahabat yang setia nabi Muhammad di pilih oleh umat nabi Muhammad Saw untuk meneruskan penanganan laju lanjut kepercayaan,sebagai pemimpin masyarakat islam dan sebagai kepala Negara Islam yang masih muda itu.karenanya dia di panggil khalifah (pengganti) nabi.Dia melanjutkan penanganan kepemimpinan umat,bener-bener sesuai jiwa ajaran islam dan sunah nabi.demikian juga kebijakan ketiga khalifah yang mengiringinya Umar bin khotob,Usman bin affan dan Ali bin Abi tholib.periode sejarah islam ini di agungkan oleh ummat islam sebagai periode yang terideal daripada sejarahnya dan di sebut dengan khilafah al-Rasydin[8].

Sejarah meriwayatkan bahwa Setelah Abu Bakar wafat jabatan khalifah di gantikan Umar bun khottob dan Umar di  gantikan oleh Usman bin Affan,Usman adalah salasatu sahabat nabi dari golongn pedagang Quraisy yang kaya.kaum keluarganya terditi dari aristocrat mekkah yang karena pengalaman dagang mereka mempunyai pengetahuan tentang administrasi.pengetahuan mereka ini bermanfaat dalam memimpin administrasi daerah-saerah di luar semenanjung Arabia yang bertambah banyak ke bawah kekuasaan islam.

Salah satu faktor yang menyebabkan banyak rakyat kecewa terhadap kepemimpinan Usman adalah kebijakannya mengangkat keluarga dalam kedudukan tinggi.

Yang terpenting di antaranya adalah Marwan bin hakam.dialah pada dasarnya yang menjalankan pemerintahan,sedangkan Utsman hanya menyandang gelar khalifah.[9]

Banyaknya anggota keluarga Usman yang duduk dalan  jabatan-jabatan penting,usman laksana boneka di hadapan kerabatnya itu. Dia tidak tegas terhadap kesalahan bawahan.harta kekayaan Negara,oleh kerabatnya di bagikan tanpa kontrol oleh Usman sendiri.

Setelah Usman wafat masyrakat beramai ramai membaiat Ali bin abi tolib sebagai khalifah ke empat.ia memerintah dari tahun 656-661M.sejak kecil ia diasuh dan di didik oleh nabi Muhammad,dank arena itu hubungannya rapat sekali dengan nabi.selain daripada itu ia adalah keponakan dan menantu nabi Muhammad, karena ia kawin dengan siti Fatimah binti Muhammad Saw. ketika nabi Muhammad Saw masih hidup,Ali seringkali ditunjuk oleh nabi menggantikan beliau menyelesaikan masalah-masalah penting. Mengenai hubungan Ali dan nabi Muhammad ini,nabi sendiri pernah menyatakan bahwa hubungan mereka itu dapat dimisalkan seperti hubungan Harun dengan Musa.dan karena itu pula orang berkata bahwa Ali telah menganbil suri tauladan,ilmu pengetahuan,budi pekerti dan kebersihan hati nabi Muhammad.[10]

Tidak lama setelah Ali bin abi tolib di baiat menjadi khalifah,Beuliau langsung menghadapi pemberontakan Thalhah,Zubair,dan Aisyah.alasan mereka Ali tidak mau menghukum pembunuh Usman dan mereka menuntut bela terhadap darah usman yang telah ditumpahkan secara zalim.Ali sebenarnya ingin sekali menghindari perang. Dia mengirim surat kepada Tholhah dan zubair agar keduanya mau berunding untuk menyelesaikan perkara agar keduanya mau damai.namun,ajakan tersebut ditolak. Akhirnya,pertempuran yang dahsyat pun terjadi.peperangan ini dikenal dengan nama “perang jamal (unta)” karena Aisyah dalam pertempuran itu menunggang unta.Ali berhasil mengalahkan lawannya.Zubair dan Thalhah terbunuh ketika hendak melarikan diri,sedangkan Aiayah ditawan dan di kirim kembali ke Madinah.

Bersamaan dengan itu, lahir juga perlawanan dari gubernur Damaskus , Muawiyah bin abu sufyan dengan di dukung Sejumlah bekas pejabat tinggi yang merada kehilangan kedudukan dan kejayaan. pasukan Ali bertemu dengan pasukan Mu’awyah di Shiffin sehingga pertempuran itu di namakan perang shiffin. Perang ini di akhiri dengan tahkim (arbitrase), tetapi tahkim malah melahirkan masalah yang lebih besar yang tidak mengintungkan bagi kelompok Ali bin .abi tolib karena dengan tahkim malah lahir golongan ke tiga yang dinamakan al khawarij, orang yang keluar dari barisan Ali bin abi tolib. Umat Islam terpecah menjadi tiga kekuatan politik yaitu kelompok Mu’awiyah, syi’ah (pengikut Ali bin abi tolib), dan al khawarij (orang yang keluar dari barisan Ali bin abi tolib) .

Terjadinya konfik Internal Islam masa khalifah Ali bin Abi Tholib yang berkepanjangan membuat berakhirnya masa Al-Khulafa Al-Rasidin, akhirnya Islam tampil dengan kekuasaan bani Umayah selama kurang lebih satu abad (661-756M),pemerintahan pertama dinasti Umayah ialah Muawiah sendiri yang menginsyafi akan perubahan ini dan di kabarkan menyimpulkan dengan perkataan”Saya adalah Raja pertama di dalam Islam”.ini merupakan cerminan hilangnya watak demokratik dari khalifah pasca Al Khulafa Al-Rasidin. konflik-konflik ini juga  mengakibatkan banyaknya korban, mungkin ini yang di maksud Abdurrazzaq dalam Mushannaf-nya dari Humaid bin Hilal.”Tidak seorang nabi pun yang dibunuh,kecuali akan mengakibatkan terbunuhnya 70 ribu orang. Seorang khalifah tidak dibunuh, kecuali akan mengakibatkan terbunuhnya 35 ribu orang sebelum mereka berdamai.

Tujuan kajian dibatasi data yang di temukan dalam sumber yang tersedia. Kasus yang akan di bahas adalah Konflik Internal Islam masa Khulafa Al-Rasidin, kenapa ini di pilih, kerena yang paling penting dan paling mengganggu sepanjang perkembangan masyarakat muslim pada awal. Diantara konflik yang besar adalah perang Jamal dan perang Shifin. Banyak sahabat yang masih hidup saat itu, seperti Ali,Ammar bin Yasir,dan Muawiyah,benar-benar terlibat.



























Pembaiatan Ali sebagai Khalifah

Sejak Usman terbunuh,Setiap Orang dari ahli badar datang kepada Ali untuk meminta menjadi khalifah. Mereka berkata kepada Ali,”kami tidak melihat seorangpun yang lebih berhak untuk menjadi khalifah dari pada engkau. maka ulurkan tanganmu untuk kami baiat!” mereka membaiat Ali. sementara itu, Marwan[11] dan anaknya melarikan diri. kemudian, Ali mendatangi istri Utsman dan berkata kepadanya,”siapa yang membunuh Utsman?” “aku tidak tau. Ada dua orang yang masuk yang tidak aku ketahui siapa dia. bersama dua orang itu adalah Muhammad bin Abu Bakar”[12].

Utsman termasuk dalam golongan pedagang quraisy yang kaya. Kaum keluarganya terdiri dari orang aristikrat mekkah yang karena pengalaman dagang mereka, mempunyai pengetahuan tentang administrasi. pengetahuan mereka ini bermanfaat dalam memimpin administrasi daerah-daerah diluar semenanjung arab yang bertambah banyak masuk kedalam kekuasaan islam[13]

H.A.R. Gibb dan J.H.Kramers membagi pemerintahan Utsman bin Affan menjadi dua periode Enam tahun pertama merupakan pemerintahan yang bersih dari pengangkatan kerabat sebagai pejabat negara. (bebas KKN) Sedangkan periode ke dua adalah enam tahun terkhir yang merupakaan periode kedua,pemerintahan yang tidak bersih dari pengangkatan kerabat sebagai pejabat negara.[14]

Pada awalnya Ali bin abi thalib keberatan di angkat menjadi khalifah. akan tetapi, setelah mempertimbangkan kepentingan islam adanya kekosongan pemimpin, Ali bin abi tholib akhirnya bersedia menjadi khalifah ke empat.[15]

Ali Berkata “ Saat Utsman di bunuh, aku merasa kehilangan akal. Kemudian, para pembunuh itu datang menemuiku untuk membaiatku. Maka dari itu, aku katakan kepada mereka,’Demi Alloh, aku malu di baiat para pembunuh Utsman. Aku juga malu kepada Alloh untuk dibaiat padahal Utsman belum dikuburkan. Enyahlah kalian dariku!’ ketika orang-orang datang kembali kepadaku dan memintaku di baiat maka aku katakan kepada mereka,’Ya Alloh, Aku sangat takut dengan apa yang mereka tawarkan.’ Kemudian, setelah itu tekadku bulat dan akupun di baiat. Mereka memanggilku,’Wahai Amirul Mukminin.’ Mendengan ucapan’Amirul Mukminin’, hatiku gemetar. Lalu aku mengadu kepada Alloh, Ya Alloh ambilah dariku Utsman sampai engkau ridha.

Siapa Ali bin Abi Tolib

Ali bin abi Tholib bin Abdul Mutholib bin Hisyam bin Abdul Manaf bin Qushoy bin Kilab bin Murroh bin Ka’ab bin Luay bin Ghalib bin Fihir bin Malik bin Nadhr bin Kinanah. Rasululloh Saw. Sering memanggil Ali bin Abi Tholib dengan nama Abu Husain dan Abu Turab.[16] Gelar tersebut yang paling disenangi Ali. Dia suka di panggil dengan nama itu.

Ali adalah salah seorang dari sepuluh orang yang mendapat jaminan dari Rasululloh Saw. Untuk masuk surga. Dia adalah saudar Rasululloh Saw. Di saat terjadi mu’akhah (jalinan ukhuwwah di madinah). Dia adalah menantu Rasululloh Saw. Karena dia menikahi putri Rasululloh Saw. Yang bernama Fatimah,pemimpin kaum perempuan sedunia. Ali adalah satu diantara orang yang masuk islam di awal-awalmunculnya Islam.[17]Dia salaseorang Ulama rabbani, pejuang yang gagah berani, Zahid kenamaan dan Orator Ulung.[18]



PERANG JAMAL



Imam As-Suyuthi menginformasikan dalam Bukunya Tarikh Al-Khulafa sebagaimana pendapat yang menyatakan bahwa Tholhah dan zubaer ra, melakukan baiat kepada Ali bin abi tholib dengan terpaksa dan bukan atas dasar ketaatan.[19]





















DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

PENDAHULUAN

PENBAIATAN ALI  SEBAGAI KHALIFAH



SIAPA ALI BIN ABI THOLIB



PERANG JAMAL



PERANG SHIFIN



SIKAP  SAHABAT DI SHIFIN



TAHKIEN (ARBITRASE)



SUATU ZAMAN TELAH BERAKHIR

































































[1]  Abul Hasan”Sirah Nabawiyah”cet ke 3 (Jogjakarta:Mardhiyah Press 2007) caver belakang luar
[2] Harun nasution”Teologi Islam aliran sejarah analisis perdandingan”.(Jakarta:UI Pres 2002).hlm.5
[3] Imam As-Suyuthi “Tarikh Al-Khulafa Ensiklopedia pimpinan umat islam dari abu bakar hingga mutawakkil” (Jakarta:Hikmah “PT Mizan publika” cet-1 2010).hlm.5
[4] Ibid,... hlm.5-7
[5] Ashabus-Sunan,dan dinilai sohih oleh ibnu Hibban
[6] Ibid,...hlm.8
[7] Ibid,...hlm.8
[8] Amir Hasan Siddiqi”Studies In Islamic History”(Bandung,Al Ma’arif,1987,cet-1)hlm.39           
[9] Badri Yatim “ Sejarah Peradaban Islam” (Jakarta.Raja Grafindo persada 2008)hlm.38-39
[10] Muhammad Daud”Asas-asas Hukum Islam (Hukum Islam I) Pengantar Ilmu hokum Islam dan tata hukum islam di Indonesia.(Jakarta,Rajawali 1991 cet-2).hlm.162
[11] Orang yang menyebabkan terbunuhnya Utsman,karna surat yang ia tulis atas nama Utsman kepada Muhammad bin Abu bakar Gubernur Mesir, surat itu di kirim oleh pelayan Utsman,menggunakan Unta Utsman,dan di stempel dengan stempel Utsman selaku Amirul Mukminin. Tetapi surat itu bukan di tulis oleh Utsman melainkan oleh Marwan saudara Utsman.
[12] Imam As-Suyuthi. Op. Cit..hlm.186
[13] Harun nasution.Op.Cit.hlm.5
[14] Jaih Mubarok”Sejarah peradaban Islam”hlm.107
[15] Ibid,...hlm.110
[16] Nama yang di berikan Rosululloh kepadanya, Asal-muasalnya, pada suatu hari,dia marah kepada fatimah, kemudian dia keluar dan duduk dersandar di tembok mesjid Nabawi. Kemudian,datanglah Rasululloh dan mendapati pundak Ali penuh dengan debu.lalu,Rasululloh Saw. Menghapus debu itu dari pundaknya sambil berkata,” Duduklah,wahai Abu Turab.”(Bukhori dalam Al-Mufrad dari sahl bin Sa’ad)
[17] Ali berkata”Rasululloh Saw.diangkat menjadi Rosul pada hari senin, sedangkan aku masuk Islam pada hari selasa”(Abu Ya’la dari Ali bin Abi Tholib)
[18] Imam As-Suyuthi.op.cit.hlm 195-196
[19] Lihat Imam As-Suyuthi. Op. Cit..hlm.197-198